Gempa dan Taqwa

Sehari kemarin gempa dua kali terasa. Getarannya cukup menggetarkan bingkai-bingkai foto yang terpajang di ruangan. Minuman di gelas pun menunjukkan tanda keberadaannya. Spontan peristiwa ini juga meramaikan stori WhatsApp maupun media sosial lainnya.

Getaran gempa ini tidak sampai merusak bangunan, menyebabkan terganggunya infrastruktur, maupun korban manusia.

Fenomena ini mendapatkan respon yang berbeda-beda. Ada yang menjadikannya bahan humor cerita, karena saat terjadi gempa orang itu sedang mandi atau buang air besar misalnya. Ada yang meresponsnya sebagai peringatan untuk hati-hati dan menerapkan prosedur BBMK contohnya. Namun ada juga yang memaknai bahwa gempa membawa pesan taqwa. “Gempa….gempa….gempa…, taqwa…taqwa…taqwa…”

Menjadi pengingat untuk memperbaiki kesalahan yang berlalu, sebagai warning atas niat tak baik yang direncanakan. Manusia punya kemampuan untuk memaknai setiap pengalaman. Itulah yang menjadikannya berbeda dari ciptaan-ciptaan-Nya.

Salam,
Agus Tri Yuniawan