Refleksi 2023
Tahun sudah berganti. Adakah yang perlu menjadi catatan perbaikan atas apa yang berlalu? Ada, dan banyak. Aku tahu, banyak masalah yang harus diselesaikan. Dan definisi masalah adalah jarak antara kenyataan dan harapan. Apakah harus diperbaiki, sehingga jarak itu bisa semakin pendek? Hem, nanti dulu.
Jika masalah itu terjadi pada diriku sendiri, maka aku akan terus berusaha untuk menyelesaikannya. Namun jika masalah yang terjadi melibatkan orang lain (selain urusan hak), maka tidak harus diselesaikan semua. Ada masalah yang memang sebaiknya dibiarkan saja. Karena ketika berusaha diselesaikan justru bisa menimbulkan masalah yang baru.
Konteksnya begini, orang memiliki kecenderungan untuk tidak suka jika dinasihati, ditegur, apalagi dikritik. Alih-alih menjadi baik, bisa jadi malah menimbulkan problem anyar yang tak pernah kau takar. Dulu aku pernah sok-soan nasehatin orang, hal yang kuanggap tidak ideal langsung aku tembak tanpa pandang. Tapi kecewa yang ku dapat, karena banyak yang terjadi tidak sesuai yang ku harap.
Aku pernah punya keyakinan bahwa semua orang bisa berubah. Ya, memang bisa berubah, tetapi banyak diantaranya yang kembali lagi kepada pembawaannya. Dia akan berubah jika ada sesuatu yang menguntungkan, tetapi keadaan kehidupan kadang juga ada ruginya.
Jadi aku setuju dengan pernyataan, bahwa tidak setiap masalah harus diselesaikan. Pahami, terima, ambil pelajarannya, kira-kira hal baik apa yang bisa kuambil dari masalah itu? Kau menjadi guru bagiku, dan akupun juga menjadi guru bagimu, (nek gelem sinau, hehe).
Dan keinginan untuk memperbaiki semua orang perlu kusesuaikan. Orang akan berubah jika dia sendiri mau untuk berubah. Nasihat yang terucap, motivasi yang bertubi-tubi, tidak mengubah apapun. Maka, aku perlu hemat energi, menggunakannya untuk lebih dulu memperbaiki diri. Tak perlu mengubah dunia, sebelum diri sendiri baik keadaannya.
Jadi, dari refleksi ini, apa yang akan kulakukan terhadap catatan masalah yang telah terjadi? ah, biarin, ben wae. haha, -canda. Semoga tahun ini keadaan lebih baik bagiku, bagimu, agama, bangsa dan negara. Amin.
Salam,
Agus Tri Yuniawan